بعد الصلاة فهي صدقة من الصدقات.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "بعد الصلاة فهي صدقة من الصدقات."

Transkripsi

1 BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH KEPADA MASYARAKAT SECARA MERATA DI MASJID DARUL MUTTAQIN DESA WANAR KECAMATAN TERSONO KABUPATEN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Zakat Fitrah di Desa Wanar Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Zakat merupakan salah satu dari Rukun Islam. Mengenai zakat fitrah, hal ini terkait dengan orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan. Di mana dalam proses puasa sebulan manusia tidak luput dari kesalahan-kesalahan. Kewajiban zakat fitrah dilaksanakan oleh setiap muslim baik laki-laki atau perempuan, anak-anak atau dewasa, merdeka maupun budak. Semua diwajibkan mengeluarkan zakat fitrah jika mereka memiliki kelebihankelebihan makanan pokok atau mencukupi kebutuhan pokoknya. عن ابن عباس قال: فرض رسول االله صلى االله عليه وسلم زكاة الفطر طهرة للصاي م من للغو والرفث وطعمة للمساكين من اداها قبل الصلاة فهي زكاة مقبولة ومن ادها 1 بعد الصلاة فهي صدقة من الصدقات. Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata: Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah untuk mensucikan orang yang berpuasa dari kata-kata yang sia-sia dan kotor dan sebagainya makanan dari orang-orang miskin. Barangsiapa membayarkannya sebelum shalat (hari raya) maka itu adalah zakat (fitri) yang diterima dan barangsiapa membayarkannya setelah shalat maka itu hanya berupa sedekah dari sedekah (biasa). Ketentuan kewajiban zakat fitrah di Desa Wanar Kecamatan Tersono Kabupaten Batang tidak berbeda dengan ketentuan yang ada dalam hukum Islam, akan tetapi dalam pembagian atau pendistribusian zakat sedikit berbeda dari ketentuan yang ada dalam hukum Islam. Perbedaan itu terletak pada adanya ketentuan dari pemuka agama (kiai) dan panitia zakat (amil) untuk 1 Abu Daud, Sunan Abu Daud, Jilid 1, hal

2 47 mendistribusikan zakat fitrah kepada seluruh masyarakat secara merata tanpa terkecuali baik yang termasuk dalam delapan asnaf maupun yang bukan. Ketentuan pembagian zakat fitrah secara merata kepada seluruh masyarakat Desa Wanar jelas bertentangan dengan ketentuan dalam hukum Islam. Kewajiban untuk melaksanakan zakat fitrah adalah wajib bagi semua muslim akan tetapi dalam pembagian atau pendistribusian zakat fitrah hanya diperuntukkan untuk delapan asnaf. Delapan asnaf tersebut adalah fakir, miskin, amil, mualaf, riqab, gharim, fi-sabilillah, ibnu sabil. Hal inilah yang seharusnya menjadi pertimbangan oleh para pemuka agama (kiai) dan panitia zakat (amil) untuk tidak menyamaratakan dalam pembagian atau pendistribusian zakat fitrah. Karena pada kenyataannya di dalam masyarakat Desa Wanar memiliki masyarakat yang berbeda-beda dari segi ekonomi. Jadi seharusnya pemuka agama (kiai) dan panitia zakat (amil) tidak mendistribusikan zakat fitrah secara merata kepada seluruh masyarakat. Waktu pelaksanaan pembayaran zakat fitrah dilakukan pada malam tanggal 27 bulan Ramadhan, sedangkan dalam Islam waktu pelaksanaan pembayaran zakat fitrah dilakukan pada bulan Ramadhan, paling lambat sebelum orang-orang melaksanakan shalat (hari raya). Jika waktu penyerahan melewati batas ini maka yang diserahkan tersebut tidak termasuk dalam kategori zakat melainkan sedekah biasa. Waktu penerimaan zakat dari muzaki adalah malam tanggal 27 bulan Ramadhan dan penyaluran kepada masyarakat dilakukan oleh panitia zakat (amil) dilakukan mulai dari tanggal 28 dan 29 Ramadhan. Kadar zakat fitrah yang harus dikeluarkan, para ulama sepakat bahwa zakat fitrah tidak boleh kurang dari 1 sha 2 makanan pokok. Pada masyarakat di Desa Wanar mereka membayarkan zakat dalam bentuk beras. Beras zakat yang dikeluarkan yaitu 2,5 kg. ketentuan beras seberat 2,5 kg ini diambil dengan melebihkan dari takaran yang seharusnya yaitu 1 sha atau 4 mud atau 2,4 kilogram. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kehati-hatian agar jangan 2 Satu sha yaitu 4 mud atau 2,4 kilogram yang disesuaikan dengan makanan pokok negaranya. Ibnu Rusdy, Bidayatul Mujtahid: Analisis Fiqh Para Mujtahid, Jakarta: Pustaka Amani, 2007, hal. 627.

3 48 sampai kurang dari 2,4 dan untuk lebih mempermudah maka amil di Desa Wanar menetapkan batasan beras yang harus dikeluarkan adalah 2,5 kg. Adapun orang yang berhak menerima zakat (mustahiq zakat fitrah), secara umum terdapat dalam QS. At-Taubah ayat 60, yaitu: Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. 3 Berdasarkan ayat di atas orang-orang yang termasuk dalam golongan penerima zakat adalah fakir, miskin, amil (pengurus zakat), mualaf (yang ditundukkan hatinya), riqab (budak), gharim (orang yang berhutang), fisabilillah (orang yang berada di jalan Allah), ibnu sabil (orang yang sedang dalam perjalanan). Di Desa Wanar delapan asnaf dijabarkan lebih luas lagi. Dengan menyebutkan bahwa orang-orang yang berhak menerima zakat itu antara lain: fakir, miskin, jompo, janda, yatim, piatu, amil, guru ngaji, imam masjid/mushala, takmir masjid, guru diniyah, guru MI/TK, buruh. Di Desa Wanar tidak ada perbedaan yang mendasar antara fakir dan miskin. Karena menurut mereka pada intinya keduanya sama-sama orang yang kurang mampu atau tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal inilah yang menjadi landasan para amil zakat terdahulu membagikan atau mendistribusikan zakat secara merata. Karena mayoritas masyarakat Desa Wanar adalah fakir dan miskin. Meskipun lima tahun belakangan ini masyarakat Desa Wanar bisa dikatakan hidup berkecukupan dari hasil pertanian seperti padi, jagung dan palawija. Hal ini disebabkan 3 Mahmud Yunus, Terjemah Al-Qur an Al-Karim, Bandung: Al-Ma arif, hal. 178.

4 49 adanya pembebasan lahan Perhutani Kabupaten Batang dan hak miliknya dipindahnamakan menjadi milik masyarakat Desa Wanar dan masyarakat Desa Wanar tidak membayar tanah tersebut hanya membayar perubahan nama menjadi milik perseorangan saja kepada petugas terkait. Dalam masalah pembagian zakat kepada siapa yang harus diprioritaskan untuk menerima zakat, ulama berbeda pendapat mengenai hal tersebut, ada tiga pendapat yang termasyhur, yaitu: 1. Pendapat yang mewajibkan dibagikannya pada asnaf yang delapan dengan rata. Ini adalah pendapat yang masyhur dari golongan Syafi i. 2. Pendapat yang memperkenankan membagikannya kepada asnaf delapan dan mengkhususkannya kepada golongan fakir. Ini adalah pendapat jumhur. Karena zakat fitrah adalah zakat juga, sehingga masuk pada keumuman ayat 60 dari surat at-taubah. 3. Pendapat yang mewajibkan mengkhususkan kepada orang-orang fakir saja. Ini adalah pendapat golongan Maliki. Salah satu pendapat dari Imam Ahmad, diperkuat oleh Ibnu Qayyim dan gurunya, yaitu Ibnu Taimiyah. 4 Zakat fitrah boleh diberikan kepada golongan asnaf yang lain tetapi lebih dikhususkan kepada fakir dan miskin. Penulis berpendapat inilah yang paling relevan dan sangat kondusif untuk dilaksanakan karena pendapat tersebut lebih melihat pada sisi kemaslahatan bagi semua aspek yang terkait dalam pembagian zakat fitrah. Berhubungan dengan pembagian zakat fitrah secara khusus diberikan kepada fakir dan miskin karena menyangkut hikmah zakat fitrah yaitu untuk mencukupi kebutuhan fakir dan miskin. Dengan hal ini pula tidak menutup kemungkinan zakat fitrah diberikan kepada golongan yang lain disebabkan oleh kebutuhan dan kemaslahatan. Artinya enam golongan yang lain bisa diberikan zakat fitrah apabila mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya. Dengan batas kecukupan dasar pula zakat fitrah dapat diberikan kepada golongan yang lain dengan melihat apa yang lain itu tidak memiliki 4 Yusuf Qordhowi, Fiqhuz Zakat, Terj. Salman Harun, Hukum Zakat, Jakarta: PT Litera Antarnusa, 2011, hal. 963.

5 50 kecukupan dalam memenuhi kebutuhannya, tetapi kalau mereka memiliki kecukupan yang lebih maka tidak bisa menerima zakat fitrah karena terkait dengan hikmah zakat itu adalah untuk mencukupi orang-orang yang tidak memiliki kebutuhan pokoknya pada malam hari raya Idul Fitri kecuali bagi golongan amil. Adapun panitia zakat (amil) wajib mendapatkan zakat fitrah karena meskipun dia orang mampu, Allah menyediakan upah bagi mereka dari harta zakat sebagai imbalan dan tidak diambil dari selain zakat. 5 Praktek pembagian zakat secara merata kepada seluruh masyarakat inilah yang menjadi salah satu perbedaan pada praktek zakat fitrah di Desa Wanar dengan praktek pembagian di tempat lain dan bertentangan dengan syari at Islam seperti yang telah dijelaskan di atas. Zakat yang dikelola oleh amil seharusnya hanya diserahkan ke dalam golongan yang berhak menerima zakat bukan kepada golongan yang tidak berhak menerima zakat. Ada delapan golongan yang mendapatkan bagian zakat. Sedangkan golongan yang tidak mendapat bagian zakat ada empat golongan, yaitu: orang kaya dengan harta atau kaya dengan usaha dan penghasilan, keturunan Rasulullah SAW, orang dalam tanggungan berzakat, orang yang tidak beragama Islam. 6 Pelaksanaan zakat fitrah di Desa Wanar seharusnya dikelola dengan bank agar tidak bertentangan dengan ketentuan dari syari at Islam. Karena pelaksanaan zakat fitrah memberikan hikmah kepada beberapa elemen masyarakat. Bagi orang yang berpuasa dapat menyucikan diri dari sifat bakhil dan tamak. Sedang bagi masyarakat dapat menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama terutama kepada orang-orang miskin dan orang-orang yang membutuhkannya dan dapat mengurangi kecemburuan sosial sehingga kestabilan dan ketentraman masyarakat terjamin. 5 Yusuf Qordhowi, ibid., hal Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1994, hal. 215.

6 51 B. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Implementasi Pembagian Zakat Fitrah Kepada Masyarakat Secara Merata di Masjid Darul Muttaqin Desa Wanar Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Implementasi pembagian zakat fitrah kepada masyarakat secara merata di Desa Wanar dikarenakan mayoritas masyarakat dahulu termasuk ke dalam golongan mustahik zakat. Sehingga di samping membayar zakat mereka juga menerimanya. Hal inilah yang kemudian memunculkan tradisi pada masyarakat sekarang yang masih menerapkan praktek tersebut. Dasar hukum praktek pembagian zakat secara merata kepada seluruh masyarakat yang masih dilakukan hingga saat ini adalah mereka mengikuti kebiasaan dari panitia zakat dahulu yang merupakan hasil dari ijtihad para kiai dahulu yang melaksanakan pembagian zakat fitrah secara merata kepada seluruh masyarakat. Masyarakat yang semuanya digolongkan sebagai orang miskin yang berhak mendapatkan zakat. Dasar dari kiai dahulu yang memberlakukan pembagian zakat fitrah secara merata kepada seluruh masyarakat kemudian menjadi kebiasaan yang turun-temurun menjadi sebuah tradisi inilah yang pada masyarakat Desa Wanar menyebutnya bahwa kebiasaan ini merupakan sebagai urf yang boleh untuk terus dilakukan dan dijadikan dasar hukum pelaksanaan zakat fitrah di Desa Wanar sampai sekarang ini. Menurut jumhur ulama yang menyatakan bahwa zakat fitrah itu dikenakan pada fakir maksudnya fakir yang memiliki kelebihan makanan bagi dirinya dan orang yang dinafkahinya. Oleh karena itu, orang yang berhutang untuk melaksanakan zakat fitrah tidak wajib membayar zakat fitrah karena orang tersebut bisa dikatakan orang yang tidak memiliki kelebihan makanan untuk dirinya dan keluarganya. Orang yang berhutang termasuk dalam kategori delapan orang yang berhak menerima zakat yaitu kelompok gharim. Meninjau dari alasan dengan sistem pembagian zakat fitrah secara merata kepada seluruh masyarakat yang kemudian oleh kiai terdahulu di Desa

7 52 Wanar sangat relevan karena didasari bahwa masyarakat Desa Wanar yang tergolong miskin pada saat itu. Zakat fitrah hukum asalnya diwajibkan bagi muzaki, dengan ketentuan maksimal hingga menjelang shalat ied. Jadi melalui panitia zakat (amil) yang melakukan pengelolaan yang meliputi perencanaan, penyusunan program, penghimpunan, pengelolaan, pendistribusian dan pelaporannya. Jika meninjau praktek zakat fitrah pada umumnya di Indonesia zakat fitrah dikelola oleh panitia zakat (amil) dari penerimaan sampai pendistribusiannya. Panitia zakat biasanya menarik beras zakat fitrah dari muzaki setelah beras terkumpul baru membagikan beras zakat fitrah tersebut kepada mustahik, akan tetapi praktek yang terjadi di Desa Wanar berbeda dari umumnya seperti yang berlaku yaitu beras zakat yang dikumpulkan di muzaki akan dikembalikan lagi ke mustahik, yang mana mustahik tersebut adalah muzaki itu sendiri dengan alasan mayoritas masyarakat di Desa Wanar adalah mustahik zakat. Hal ini karena adat istiadat terdahulu melakukan hal tersebut. Jika meninjau pelaksanaan pembagian zakat fitrah secara merata kepada seluruh masyarakat di Desa Wanar seperti yang diterangkan di atas berarti muzaki mendapatkan beras zakatnya kembali bisa dikatakan sebagai mustahik zakat yang termasuk dalam golongan asnaf padahal dalam kenyataannya muzaki belum tentu termasuk dalam delapan golongan asnaf. Hal ini tentu saja bertentangan dengan hukum syara yang berlaku. Maka berdasarkan ini penulis tidak sepakat dengan praktek pembagian zakat fitrah secara merata kepada seluruh masyarakat Desa Wanar tersebut. Sedangkan dalam hal dasar hukum praktek pembagian zakat fitrah secara merata kepada seluruh masyarakat di Desa Wanar menurut hasil wawancara yang penulis lakukan adalah urf yang mengacu dari kebiasaan adat setempat. Menurut Abu Wahaf Khalaf urf adalah segala sesuatu yang sudah dikenal oleh manusia karena sudah menjadi kebiasaan baik bersifat perkataan, perbuatan atau dalam kaitannya meninggalkan perbuatan tersebut. 7 7 Abu Wahaf Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh, diterjemahkan oleh Masdar Helmy dengan judul Ilmu Ushulul Fiqh, Bandung: Gema Risalah Press, 1996, hal. 148.

8 53 Adat sebagai pegangan dalam hukum Islam dan boleh menjadi acuan dalam memutuskan perkara, sebab adat kebiasaan tersebut telah dijalankan oleh masyarakat dan menjadi kebutuhan masyarakat itu sendiri. Berdasarkan ادة berbunyi itulah para ahli ushul menetapkan suatu kaidah fiqh yang (adat kebiasaan itu merupakan dasar dalam menetapkan hukum). Batas minimal bisa dikatakan sebagai sebuah adat jika telah dilakukan selama tiga kali berturut-turut. 8 Permasalahan pembagian zakat fitrah secara merata kepada seluruh masyarakat hanya terjadi di Desa Wanar saja, tidak secara keseluruhan terjadi di Kabupaten Batang. Oleh karena itu, hal ini termasuk dalam urf karena antara adat dan urf memiliki sebuah perbedaan. Perbedaan itu terletak pada sifat adat bersifat individu dan kolektif sedangkan urf bersifat kolektif saja. Sebagaimana kaidah ushul fiqh yang berbunyi ف دة و دة (setiap urf adalah adat dan tidak setiap adat adalah urf). 9 Urf adalah segala sesuatu yang telah menjadi kebiasaan masyarakat dan dijadikan terus-menerus baik berupa perkataan maupun perbuatan. Unsur pembentukan urf ialah konvensi di kalangan masyarakat secara berkesinambungan. Berdasarkan pernyataan di atas maka urf dapat bermacammacam sesuai dengan kondisi dan daerah bagaimana konvensi masyarakat. Urf ada dua macam yaitu urf shahih dan urf fasid. 10 Urf sahih adalah kebiasaan yang telah menjadi tradisi masyarakat yang tidak bertentangan dengan hukum syara yang tidak menghalalkan yang haram dan tidak membatalkan yang wajib misalnya kebiasaan orang laki-laki yang melamar seorang wanita dengan memberikan sesuatu sebagai hadiah, bukan sebagai mahar. Urf fasid adalah kebiasaan yang telah menjadi tradisi masyarakat yang bertentangan dengan dalil syara. Misalnya kebiasaan dalam perjanjian yang memungut riba. 8 Ahmad Sabiq bin Abdul Latif, Kaedah-Kaedah Praktis memahami Fiqh Islami, Gresik: Pustaka Al-Furqon, 2009, hal Jaih Mubarok, Kaidah Fiqh, Sejarah dan Kaidah Asasi, Jakarta: Rajawali Pers, 2002, hal Umar Sihab, Hukum Islam dan Transformasi Pemikiran, Semarang: Dina Utama, 1993, hal. 30.

9 54 Dalam konteks praktek pembagian zakat fitrah kepada masyarakat secara merata di mana dasar hukumnya adalah urf mungkin masih bisa berlaku ketika praktek ini dilaksanakan pada beberapa tahun silam di mana masyarakat Desa Wanar secara ekonomi belum berkembang, sehingga urf masih relevan dijadikan sebagai dasar hukum praktek pembagian zakat fitrah kepada masyarakat secara merata di daerah tersebut. Hal ini sangat mungkin karena masyarakat setempat pada masa itu masih bisa dikategorikan sebagai mustahik zakat sehingga praktek ini tidak bertentangan dengan hukum syara. Permasalahan praktek pembagian zakat fitrah kepada masyarakat secara merata dengan dasar hukum urf tidak bisa diterapkan pada masa sekarang dikarenakan kondisi ekonomi seluruh warga Desa Wanar pada saat ini. Sehingga ketika praktek pembagian zakat fitrah kepada masyarakat secara merata berlaku pada zaman dengan dasar hukum urf sudah tidak bisa diterapkan. Hal ini sesuai kaidah fiqh: Artinya: لا ينكر تغير الا حكام بتغير الا زمان Tidak (dapat) diingkari bahwa hukum berubah perubahan keadaan (zaman). 11 Kaidah di atas bahwa satu hukum yang ada pada masa lampau didasarkan atas kemaslahatannya. Jadi apabila kemaslahatannya berubah maka berubah pula hukumnya. Jika sekarang praktek pembagian zakat fitrah kepada masyarakat secara merata sudah tidak relevan diterapkan di Desa Wanar yang dulunya tidak ada muzaki yang hakiki dikarenakan faktor ekonomi berbeda dengan keadaan ekonomi sekarang yang menuntut adanya muzaki yang hakiki. 11 Jaih Mubarok, op.cit., hal. 156.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI ZAKAT BALEN DALAM PELAKSAAN ZAKAT FITRAH DI DESA BENDA KECAMATAN SIRAMPOG KABUPATEN BREBES

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI ZAKAT BALEN DALAM PELAKSAAN ZAKAT FITRAH DI DESA BENDA KECAMATAN SIRAMPOG KABUPATEN BREBES BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI ZAKAT BALEN DALAM PELAKSAAN ZAKAT FITRAH DI DESA BENDA KECAMATAN SIRAMPOG KABUPATEN BREBES A. Analisis Pelaksanaan Zakat Fitrah di Desa Benda Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu kepada orang tertentu menurut syarat-syarat yang ditentukan 1. Ramadhan yang disebut juga dengan istilah zakat fitrah 2.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu kepada orang tertentu menurut syarat-syarat yang ditentukan 1. Ramadhan yang disebut juga dengan istilah zakat fitrah 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat adalah salah satu ibadah pokok dan termasuk salah satu rukun Islam. secara arti kata zakat yang berasal dari bahasa Arab dari akar kata Zaka yang mengandung

Lebih terperinci

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL Standar Kompetensi (Fiqih) BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL 8. Memahami Zakat Kompetensi Dasar 8.1. Menjelaskan pengertian zakat fitrah dan zakat maal 8.2. Membedakan antara zakat fitrah dan zakat maal

Lebih terperinci

b. Tanah kering No Tanah Kering Luas 1 Pekarangan / Bangunan 25,717

b. Tanah kering No Tanah Kering Luas 1 Pekarangan / Bangunan 25,717 BAB III PRAKTIK PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH SECARA MERATA DI DESA WANAR KECAMATAN TERSONO KABUPATEN BATANG A. Gambaran Umum Desa Wanar Kecamatan Tersono Kabupaten Batang 1. Deskripsi Wilayah Desa Wanar termasuk

Lebih terperinci

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut :

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut : Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo Umat Islam adalah umat yang mulia. Umat yang dipilih Allah unuk mengemban risalah, agar mereka menjadi saksi atas segala umat. Tugas umat Islam adalah mewujudkan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat merupakan bagian dari Rukun Islam, sehingga zakat merupakan salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap muslim, ada pula

Lebih terperinci

يجب صرف الفطرة الي الاصناف الذين تصرف اليهم زكا ة المال 1

يجب صرف الفطرة الي الاصناف الذين تصرف اليهم زكا ة المال 1 61 BAB IV ANALISIS FATWA MEJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH TENTANG PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH A. Analisis Fatwa Mejelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tentang Pembagian Zakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zakat berasal dari bahasa Arab, yang merupakan bentuk dari kata zaka yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Menurut syara zakat merupakan nama bagi

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENDISTRIBUSIAN ZAKAT FITRAH SECARA MERATA (Studi kasus di Desa Mijen Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak)

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENDISTRIBUSIAN ZAKAT FITRAH SECARA MERATA (Studi kasus di Desa Mijen Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENDISTRIBUSIAN ZAKAT FITRAH SECARA MERATA (Studi kasus di Desa Mijen Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diwahyukan kepada Rasulullah SAW yang mempunyai aspek sosial ekonomi. sebagai landasan untuk membangun suatu sistem yang mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. diwahyukan kepada Rasulullah SAW yang mempunyai aspek sosial ekonomi. sebagai landasan untuk membangun suatu sistem yang mewujudkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ajaran Islam tentang zakat adalah perintah Allah SWT yang diwahyukan kepada Rasulullah SAW yang mempunyai aspek sosial ekonomi sebagai landasan untuk membangun suatu

Lebih terperinci

ANALISIS MAS}HLAH}AH TERHADAP ZAKAT BESI TUA

ANALISIS MAS}HLAH}AH TERHADAP ZAKAT BESI TUA BAB IV ANALISIS MAS}HLAH}AH TERHADAP ZAKAT BESI TUA A. Mekanisme Pembagian zakat besi tua di Desa Tanjung Jati Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan Adapun mekanisme pembagian zakat besi Tua tersebut mencakup,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYALURAN ZAKAT FITRAH UNTUK KEPENTINGAN MASJID DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYALURAN ZAKAT FITRAH UNTUK KEPENTINGAN MASJID DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN 77 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYALURAN ZAKAT FITRAH UNTUK KEPENTINGAN MASJID DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis Terhadap Praktik Penyaluran Zakat Fitrah di Masjid

Lebih terperinci

PAKET FIQIH RAMADHAN (ZAKAT FITRAH)

PAKET FIQIH RAMADHAN (ZAKAT FITRAH) PAKET FIQIH RAMADHAN (ZAKAT FITRAH) Zakat fitrah berfungsi untuk menyucikan orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan ucapan kotor dan untuk memberi makan orang-orang miskin. Diriwayatkan dari Ibnu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu firman-nya yakni Q.S. at-taubah ayat 60 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. satu firman-nya yakni Q.S. at-taubah ayat 60 sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ibnu sabil merupakan salah satu dari delapan kelompok yang berhak menerima zakat (ashnaf). Hal ini sebagaimana disebutkan Allah dalam salah satu firman-nya yakni

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa dalam hal operasional

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER)

KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER) KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER) MASALAH YANG TERKAIT DENGAN ZAKAT DESKRIPSI MASALAH Terjadinya perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern banyak terjadi ketimpangan-ketimpangan dan ketidak

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern banyak terjadi ketimpangan-ketimpangan dan ketidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern banyak terjadi ketimpangan-ketimpangan dan ketidak merataan, terutama dalam masalah ekonomi sosial ekonomi.banyak orang-orang kaya yang semakin

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa kesadaran keagamaan masyarakat telah mendorong peningkatan jumlah pembayar zakat, yang kemudian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA A. Analisis Dari Segi Penerimaan Zakat Zakat melalui sms (short message service)

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK ZAKAT BALEN DI DALAM ZAKAT FITRAH DI DESA BENDA KECAMATAN SIRAMPOG KABUPATEN BREBES

BAB III PRAKTIK ZAKAT BALEN DI DALAM ZAKAT FITRAH DI DESA BENDA KECAMATAN SIRAMPOG KABUPATEN BREBES BAB III PRAKTIK ZAKAT BALEN DI DALAM ZAKAT FITRAH DI DESA BENDA KECAMATAN SIRAMPOG KABUPATEN BREBES A. Gambaran Umum Desa Benda Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes 1. Deskripsi Wilayah Desa Benda termasuk

Lebih terperinci

BAB IV PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN KEWARISAN TUNGGU TUBANG ADAT SEMENDE DI DESA MUTAR ALAM, SUKANANTI DAN SUKARAJA

BAB IV PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN KEWARISAN TUNGGU TUBANG ADAT SEMENDE DI DESA MUTAR ALAM, SUKANANTI DAN SUKARAJA BAB IV PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN KEWARISAN TUNGGU TUBANG ADAT SEMENDE DI DESA MUTAR ALAM, SUKANANTI DAN SUKARAJA A. Analisis Tradisi Pelaksanaan Kewarisan Tunggu Tubang Adat Semende di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat adalah ibadah yang mengandung dua dimensi yaitu dimensi hablum minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal. Ibadah zakat

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa dalam hal operasional penarikan, pemeliharaan, dan penyaluran

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN ZAKAT FITRAH DI DESA MOJKERTO KEC. KRAGAN KAB. REMBANG. A. Keadaan Umum Desa Mojokerto kec. Kragan kab.

BAB III PELAKSANAAN ZAKAT FITRAH DI DESA MOJKERTO KEC. KRAGAN KAB. REMBANG. A. Keadaan Umum Desa Mojokerto kec. Kragan kab. BAB III PELAKSANAAN ZAKAT FITRAH DI DESA MOJKERTO KEC. KRAGAN KAB. REMBANG A. Keadaan Umum Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang 1. Letak Geografis Desa Mojokerto adalah salah satu wilayah yang termasuk

Lebih terperinci

PANDANGAN ULAMA ACEH TIMUR TERHADAP PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH SECARA MERATA (Analisa Terhadap Kasus Pembagian Zakat Fitrah di Kampung Pasir Putih)

PANDANGAN ULAMA ACEH TIMUR TERHADAP PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH SECARA MERATA (Analisa Terhadap Kasus Pembagian Zakat Fitrah di Kampung Pasir Putih) PANDANGAN ULAMA ACEH TIMUR TERHADAP PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH SECARA MERATA (Analisa Terhadap Kasus Pembagian Zakat Fitrah di Kampung Pasir Putih) Skripsi Diajukan Oleh : HAYATUL WARDANI Mahasiswa Sekolah

Lebih terperinci

RINGKASAN SKRIPSI A. ABSTRAK SKRIPSI

RINGKASAN SKRIPSI A. ABSTRAK SKRIPSI RINGKASAN SKRIPSI A. ABSTRAK SKRIPSI Kata Kunci : Dana Zakat, Beasiswa, Yusuf Qardhawi Dana zakat merupakan hak bagi para mustahiq, terdapat delapan golongan, dan salah satunya adalah fisabilillah (orang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENDISTRIBUSIAN ZAKAT UNTUK HOME INDUSTRI DI PT. BPRS DAYA ARTHA MENTARI BANGIL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENDISTRIBUSIAN ZAKAT UNTUK HOME INDUSTRI DI PT. BPRS DAYA ARTHA MENTARI BANGIL BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENDISTRIBUSIAN ZAKAT UNTUK HOME INDUSTRI DI PT. BPRS DAYA ARTHA MENTARI BANGIL A. Analisis Terhadap Teknik Pendistribusian Zakat Yang Diterapkan Oleh PT. BPRS Daya

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ZAKAT FITRAH DALAM BENTUK UANG. Joni Zulhendra, Fakultas Hukum Universitas Tamansiswa Padang

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ZAKAT FITRAH DALAM BENTUK UANG. Joni Zulhendra, Fakultas Hukum Universitas Tamansiswa Padang TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ZAKAT FITRAH DALAM BENTUK UANG Joni Zulhendra, Fakultas Hukum Universitas Tamansiswa Padang jonizulhendra@yahoo.co.id Abstract Zakat is one form of worship to Allah, it has

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ensiklopedi Islam Indonesia Zakat menurut bahasa bererti tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Ensiklopedi Islam Indonesia Zakat menurut bahasa bererti tumbuh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat adalah satu rukun yang bercorak sosial ekonomi dari lima rukun islam. Dengan zakat,disamping ikrar tauhid (syahadad) dan shalat,seseorang barulah sah masuk

Lebih terperinci

A. Ringkasan atau Isi Penting dari Artikel

A. Ringkasan atau Isi Penting dari Artikel ARTICLE REVIEW Oleh: Afifah Hasbi (Prodi Ekonomi Syariah Pps UIN Ar-Raniry) Judul artikel : Pendistribusian Zakat Produktif Dalam Perspektif Islam Penulis artikel: Siti Zalikha Penerbit : Jurnal Ilmiah

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG :

Lebih terperinci

Muza>ra ah dan mukha>barah adalah sama-sama bentuk kerja sama

Muza>ra ah dan mukha>barah adalah sama-sama bentuk kerja sama BAB IV ANALISIS URF TERHADAP PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK A. Analisis terhadap Praktik Penggarapan Tanah Sawah dengan Sistem Setoran di

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA DAN JAWABANNYA

PEDOMAN WAWANCARA DAN JAWABANNYA PEDOMAN WAWANCARA DAN JAWABANNYA Tema 1 Wawancara: Alasan-alasan Masyarakat Desa Pulokulon Grobogan Menjadikan Para Ustadz dan Kyai Sebagai Prioritas Penerima Zakat Fitrah Informan/Yang Diwawancarai: Warga

Lebih terperinci

Pada zaman modern banyak terjadi ketimpangan-ketimpangan dan. kaya yang semakin kaya dan tidak sedikit pula orang-orang miskin yang

Pada zaman modern banyak terjadi ketimpangan-ketimpangan dan. kaya yang semakin kaya dan tidak sedikit pula orang-orang miskin yang A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern banyak terjadi ketimpangan-ketimpangan dan ketidakmerataan, terutama dalam masalah ekonomi sosial ekonomi.banyak orangorang kaya yang semakin kaya dan tidak

Lebih terperinci

Infaq. Zakat. Shadaqoh. Apa Bedanya? #yukzakat. Zakat Bukti Tanda Cinta Cinta Allah, Cinta Sesama. Oleh :

Infaq. Zakat. Shadaqoh. Apa Bedanya? #yukzakat. Zakat Bukti Tanda Cinta Cinta Allah, Cinta Sesama. Oleh : Apa Bedanya? Infaq Zakat Shadaqoh Oleh : Zakat Bukti Tanda Cinta Cinta Allah, Cinta Sesama SK KEMENKUMHAM RI : AHU-6763.AH.01.04.TAHUN 2013 www.yip.or.id Zakat Mengeluarkan SYARAT Harta tertentu yang telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT FITRAH

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT FITRAH BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT FITRAH A. Pengertian Zakat Fitrah Kata zakat secara etimologi (asal kata) berarti suci, berkembang dan barakah. 1 Beberapa arti ini memang sangat sesuai dengan hikmah

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Syariah Jurusan Muamalah.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Syariah Jurusan Muamalah. TRADISI PENDISTRIBUSIAN ZAKAT FITRAH KEPADA PARA USTADZ DAN KYAI SEBAGAI PRIORITAS PENERIMA ZAKAT FITRAH (Pelaksanaan Zakat Fitrah di Desa Pulokulon Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

7 230 Daftar Bahasan Penerima Zakat Orang-Orang Fakir Orang-Orang Miskin Amil atau Pengurus Zakat Orang-Orang Muallaf Untuk Memerdekakan Budak Orang-Orang yang Berutang Untuk Jalan Allah Orang-Orang Yang

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PELAPORAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ZAKAT

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PELAPORAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ZAKAT PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PELAPORAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima dan dengan membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini sebagaimana firman

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 164, 1999 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3885) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

HAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI

HAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI HAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana Hukum Islam jurusan Syariah pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta NAMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat dan Infaq mempunyai peranan sangat besar dalam meningkatan kualitas kehidupan sosial masyarakat kurang mampu. Hal ini disebabkan karena zakat dan Infaq

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP SEBAB-SEBAB JANDA TIDAK MENDAPAT WARIS

BAB IV ANALISIS TERHADAP SEBAB-SEBAB JANDA TIDAK MENDAPAT WARIS 56 BAB IV ANALISIS TERHADAP SEBAB-SEBAB JANDA TIDAK MENDAPAT WARIS A. Analisis Terhadap Sebab-sebab Janda Tidak Mendapat Waris Sebagaimana hasil wawancara dengan warga desa Kemiren, bahwa Janda dalam suku

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) 24 Penggunaan Dana Zakat Untuk Istitsmar (Inventasi) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG

Lebih terperinci

PENYALURAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH KEPADA PARA MU ALAF DI (BAZ) BADAN AMAL ZAKAT SUMSEL

PENYALURAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH KEPADA PARA MU ALAF DI (BAZ) BADAN AMAL ZAKAT SUMSEL 1 PENYALURAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH KEPADA PARA MU ALAF DI (BAZ) BADAN AMAL ZAKAT SUMSEL Rijalush Shalihin Dosen Tetap Ekonomi Syari ah FAI UMPalembang Abstrak; Dalam Al-qur an infaq dapat diartikan

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa perkembangan masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL LEMBAGA, PEROLEHAN ZAKAT PENDISTRIBUSIANNYA PADA FAKIR MISKIN DAN ANALISA. Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Nurul Huda merupakan lembaga

BAB IV PROFIL LEMBAGA, PEROLEHAN ZAKAT PENDISTRIBUSIANNYA PADA FAKIR MISKIN DAN ANALISA. Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Nurul Huda merupakan lembaga BAB IV PROFIL LEMBAGA, PEROLEHAN ZAKAT PENDISTRIBUSIANNYA PADA FAKIR MISKIN DAN ANALISA A. Profil LAZ Masjid Nurul Huda Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Nurul Huda merupakan lembaga nirlaba milik masyarakat

Lebih terperinci

SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT

SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BIDANG BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM Zakat, merupakan salah satu rukun Islam yang harus dijalankan

Lebih terperinci

BAB IV EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZ KOTA SEMARANG

BAB IV EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZ KOTA SEMARANG BAB IV EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZ KOTA SEMARANG A. Pendistribusian Zakat di BAZ Kota Semarang Pengelolaan zakat yang dilaksanakan oleh BAZ Kota Semarang dengan menyalurkan dana zakatnya sesuai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN UMUM TENTANG ZAKAT, EFEKTIVITAS DAN KESEJAHTERAAN

BAB II TINJAUN UMUM TENTANG ZAKAT, EFEKTIVITAS DAN KESEJAHTERAAN BAB II TINJAUN UMUM TENTANG ZAKAT, EFEKTIVITAS DAN KESEJAHTERAAN A. Pengertian Zakat Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat mempunyai beberapa arti yaitu albarakah keberkahan, al-nama> pertumbuhan dan perkembangan,

Lebih terperinci

2016, No menetapkan Peraturan Badan Amil Zakat Nasional tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Badan Amil Zakat Nasiona

2016, No menetapkan Peraturan Badan Amil Zakat Nasional tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Badan Amil Zakat Nasiona BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1846, 2016 BAZNAS. Penyusunan RKA Tahunan. Baznas Provinsi. Baznas Kabupaten/Kota. Pedoman. PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN

Lebih terperinci

KELAS BIMBINGAN MENENGAH PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN 2015 FIQH ISLAMI KBM 3 NAMA:

KELAS BIMBINGAN MENENGAH PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN 2015 FIQH ISLAMI KBM 3 NAMA: KELAS BIMBINGAN MENENGAH PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN 2015 FIQH ISLAMI KBM 3 NAMA: KELAS: KBM 3 CAWANGAN: ARAHAN KEPADA CALON MUKA DEPAN 1. Jangan buka kertas soalan sehingga diberi arahan oleh pengawas. Bahagian

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. wawancara kepada para responden dan informan, maka diperoleh 4 (empat) kasus

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. wawancara kepada para responden dan informan, maka diperoleh 4 (empat) kasus BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Kasus Perkasus Dari hasil penelitian dilapangan yang telah penulis lakukan melalui wawancara kepada para responden dan informan, maka diperoleh

Lebih terperinci

ZAKAT FITHRAH. Pengertian Zakat Fithrah

ZAKAT FITHRAH. Pengertian Zakat Fithrah MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT http://www.mta-or.id e-mail : humas_mta@yahoo.com Fax : 0271 661556 Jl. Serayu no. 12, Semanggi 06/15, Pasarkliwon, Solo, Kode Pos 57117, Telp. 0271 643288 Ahad, 28

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Namun, pada kenyataannya, masih ada yang tidak mendapat bagian. Inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Namun, pada kenyataannya, masih ada yang tidak mendapat bagian. Inilah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesungguhnya seluruh kebutuhan manusia telah diciptakan Allah SWT, sehingga manusia tidak perlu khawatir lagi tidak akan memperoleh bagian rezeki. Namun, pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Harta merupakan masalah penting dalam kehidupan masyarakat, baik

BAB I PENDAHULUAN. Harta merupakan masalah penting dalam kehidupan masyarakat, baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maslah Harta merupakan masalah penting dalam kehidupan masyarakat, baik untuk memenuhi kebutuhan hidup maupun membantu orang lain. Dalam Islam harta memiliki beberapa

Lebih terperinci

pertama, Iman dan Ketaatan dari subyek amal. Dalam konteks zakat

pertama, Iman dan Ketaatan dari subyek amal. Dalam konteks zakat 143 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Konsep fiqh al-awlawiyyah pada prioritas kebutuhan mustahik dalam distribusi zakat terbagi menjadi dua metode dalam penetapan skala prioritasnya. Adapun metode pertama

Lebih terperinci

BUKU III ZAKAT DAN HIBAH

BUKU III ZAKAT DAN HIBAH 188 BUKU III ZAKAT DAN HIBAH BAB I KETENTUAN UMUM Yang dimaksud dengan: Pasal 675 1. Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau lembaga yang dimiliki oleh muslim untuk diberikan

Lebih terperinci

TINJAUAN MAQASHID AL-SYARI AH SEBAGAI HIKMAH AL-TASYRI TERHADAP HUKUM WALI DALAM PERNIKAHAN

TINJAUAN MAQASHID AL-SYARI AH SEBAGAI HIKMAH AL-TASYRI TERHADAP HUKUM WALI DALAM PERNIKAHAN 1 TINJAUAN MAQASHID AL-SYARI AH SEBAGAI HIKMAH AL-TASYRI TERHADAP HUKUM WALI DALAM PERNIKAHAN (Studi Komparatif Pandangan Imam Hanafi dan Imam Syafi i dalam Kajian Hermeneutika dan Lintas Perspektif) Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP UTANG PIUTANG PADI PADA LUMBUNG DESA TENGGIRING SAMBENG LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP UTANG PIUTANG PADI PADA LUMBUNG DESA TENGGIRING SAMBENG LAMONGAN BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP UTANG PIUTANG PADI PADA LUMBUNG DESA TENGGIRING SAMBENG LAMONGAN A. Analisis tentang Pelaksanaan Utang Piutang Padi pada Lumbung Desa Tenggiring Utang piutang

Lebih terperinci

Dr. Aset Ijarah 1,000,000,000

Dr. Aset Ijarah 1,000,000,000 Soal 1 SOAL IJARAH Harga 1,000,000,000 Nilai sisa 200,000,000 Fair Value 250,000,000 Biaya perbaikan 120,000,000 Pendapatan sewa bersih pertahun 30,000,000 Perhitungan sewa per tahun : keuntungan pertahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu sangat sulit untuk di hilangkan. Seperti halnya dalam membayar zakat

BAB I PENDAHULUAN. itu sangat sulit untuk di hilangkan. Seperti halnya dalam membayar zakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Desa Rembun memiliki hubungan sosial yang baik antar warganya dan terkenal religius. Pola pikir masyarakat yang tidak begitu primitif karena masyarakat

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERSETUJUAN PEMBIMBING DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii MOTTO... iv PERSEMBAHAN... v ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUNGO NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BUNGO, Menimbang : a. bahwa pembayaran zakat fitrah dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP A. Deskripsi akad jasa pengetikan skripsi dengan sistem paket di Rental Biecomp Jemurwonosari Surabaya

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL, BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PROVINSI, DAN BADAN AMIL ZAKAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harta yang wajib dikeluarkan zakatnya.sunnah Rasulullah-lah yang menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. harta yang wajib dikeluarkan zakatnya.sunnah Rasulullah-lah yang menjelaskan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam Al-Qur an, sebenarnya tidak secara jelas dan tegas dinyatakan harta yang wajib dikeluarkan zakatnya.sunnah Rasulullah-lah yang menjelaskan lebih lanjut mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Islam. Dalam kajian yang lebih luas dan sistematis, zakat bagian

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Islam. Dalam kajian yang lebih luas dan sistematis, zakat bagian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat merupakan rukun Islam yang kental dengan pendayagunaan ekonomi Islam. Dalam kajian yang lebih luas dan sistematis, zakat bagian dari disiplin kajian

Lebih terperinci

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN ZAKAT PENGHASILAN الر ح يم الر ح من االله ب س م Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG MENGINGAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN : a. bahwa kedudukan hukum

Lebih terperinci

Analisis Pengelolaan Zakat dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Mustahiq di Badan Amil Zakat Nasional Kota Cimahi

Analisis Pengelolaan Zakat dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Mustahiq di Badan Amil Zakat Nasional Kota Cimahi Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: 2460-6561 Analisis Pengelolaan Zakat dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Mustahiq di Badan Amil Zakat Nasional Kota Cimahi 1 Fatimah Rahmawati, 2 Asep

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN LAPUNG PADI PEMILIK SAWAH DI KENAGARIAN PADANG MENTINGGI KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN LAPUNG PADI PEMILIK SAWAH DI KENAGARIAN PADANG MENTINGGI KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN LAPUNG PADI PEMILIK SAWAH DI KENAGARIAN PADANG MENTINGGI KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN 1. Penyebab Terjadinya Pengambilan Lapung Padi Pemilik Sawah Tanpa

Lebih terperinci

MEMBATALKAN PUASA. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA Yang membatalkan puasa ada enam perkara : 1. Makan dan minum Firman Allah SWT :

MEMBATALKAN PUASA. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA Yang membatalkan puasa ada enam perkara : 1. Makan dan minum Firman Allah SWT : MEMBATALKAN PUASA HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA Yang membatalkan puasa ada enam perkara : 1. Makan dan minum ل م ط اخل ي ب ت ي وا حىت ارش وا و و ي ض الا ج ر ف د م ن ال س و ط الا ي م ن اخل Makan minumlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARDHAWI TENTANG ZAKAT INVESTASI

BAB IV ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARDHAWI TENTANG ZAKAT INVESTASI BAB IV ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARDHAWI TENTANG ZAKAT INVESTASI A. Analisis Pendapat Yusuf Qardhawi tentang Zakat Investasi Jika kita melihat kembali bagaimana zakat itu difungsikan sebagai sarana vital

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG TRADISI MELARANG ISTRI MENJUAL MAHAR DI DESA PARSEH KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG TRADISI MELARANG ISTRI MENJUAL MAHAR DI DESA PARSEH KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN 63 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG TRADISI MELARANG ISTRI MENJUAL MAHAR DI DESA PARSEH KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN A. Analisis Tentang Latarbelakang Tradisi Melarang Istri Menjual Mahar Di

Lebih terperinci

Ditulis oleh Prof. Dr. DUSKI SAMAD, M.Ag./ Dekan dan Guru Besar Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang Rabu, 06 Agustus :11

Ditulis oleh Prof. Dr. DUSKI SAMAD, M.Ag./ Dekan dan Guru Besar Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang Rabu, 06 Agustus :11 MELEMBAGAKAN KEDERMAWANAN Sedih, malu, dan kasihan melihat dan menyaksikan antrian, desakan dan saling dorong ratusan orang untuk mendapatkan sedekah, zakat ataupun sumbangan dari orang-orang yang memiliki

Lebih terperinci

Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (numuww) dan bertambah (ziyadah). Jika diucapkan, zaka al-zar artinya adalah tanaman itu tumbuh dan bertambah.

Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (numuww) dan bertambah (ziyadah). Jika diucapkan, zaka al-zar artinya adalah tanaman itu tumbuh dan bertambah. Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (numuww) dan bertambah (ziyadah). Jika diucapkan, zaka al-zar artinya adalah tanaman itu tumbuh dan bertambah. Jika diucapakan zakat al-nafaqah, artinya nafkah tumbuh

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 23 SERI E.23 ================================================================= PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya pada tanggal 1 Rabi'ul Akhir 1402 H, bertepatan

Lebih terperinci

ANAK YATIM SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT DI KECAMATAN SIPIROK KABUPATEN TAPANULI SELATAN: Suatu Kajian Sosiologi Hukum

ANAK YATIM SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT DI KECAMATAN SIPIROK KABUPATEN TAPANULI SELATAN: Suatu Kajian Sosiologi Hukum ANAK YATIM SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT DI KECAMATAN SIPIROK KABUPATEN TAPANULI SELATAN: Suatu Kajian Sosiologi Hukum Ilham Dani Siregar Pascasarjana UIN Sumatera Utara, Indonesia e-mail: ilhamdani11srg@gmail.com

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 4 2003 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 1 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH DENGAN MENGHARAP BERKAT DAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU

Lebih terperinci

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf KAIDAH FIQH ت ب د ل س ب ب ال م ل ك ك ت ب د ل ال ع ي Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf Publication: 1437 H_2016 M Perubahan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Pendapat ulama Muhammadiyah dan Nahd atul Ulama (NU) di kota. Banjarmasin tentang harta bersama.

BAB V PENUTUP. 1. Pendapat ulama Muhammadiyah dan Nahd atul Ulama (NU) di kota. Banjarmasin tentang harta bersama. BAB V PENUTUP A. Simpulan 1. Pendapat ulama Muhammadiyah dan Nahd atul Ulama (NU) di kota Banjarmasin tentang harta bersama. a. Harta bersama menurut pendapat ulama Muhammadiyah kota Banjarmasin. - Harta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ZAKAT KONSUMTIF DAN PRODUKTIF BAPELURZAM DAERAH KENDAL. A. Analisisi Pembagian Zakat Konsumtif Bapelurzam Kabupaten Kendal

BAB IV ANALISIS ZAKAT KONSUMTIF DAN PRODUKTIF BAPELURZAM DAERAH KENDAL. A. Analisisi Pembagian Zakat Konsumtif Bapelurzam Kabupaten Kendal BAB IV ANALISIS ZAKAT KONSUMTIF DAN PRODUKTIF BAPELURZAM DAERAH KENDAL A. Analisisi Pembagian Zakat Konsumtif Bapelurzam Kabupaten Kendal Zakat pada dasarnya memiliki dua tujuan yakni untuk orang yang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1830, 2014 KEMENAG. Zakat. Usaha Produktif. Penghitungan. Syarat. Tata Cara. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT FITRAH. zakat) kepada orang-orang yang berhak menerimanya (mustahiq). Dengan

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT FITRAH. zakat) kepada orang-orang yang berhak menerimanya (mustahiq). Dengan BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT FITRAH A. Deenisi Zakat dan Zakat Fitrah 1. Defenisi Zakat Zakat menurut syara berarti hak yang wajib dikeluarkan dari harta. Madzhab Maliki mendefinikan sebagai mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Persepsi Masyarakat Petani Desa Trembulrejo Tentang Zakat Pertanian Mencermati keterangan narasumber dari hasil wawancara dari 15 petani, banyak petani yang mengetahui

Lebih terperinci

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang : a. bahwa pembayaran zakat fitrah dan harta

Lebih terperinci

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PENITIPAN BERAS DI TOKO BERAS DI DUSUN BANYUURIP DESA SUMBERINGIN KECAMATAN SANANKULON KABUPATEN BLITAR A. Analisis Terhadap Tradisi Penitipan Beras Di Toko

Lebih terperinci

ULAMA DAN GURU NGAJI SEBAGAI PRIORITAS UTAMA PENERIMA ZAKAT FITRAH (Studi Kasus di Desa Gaji Kecamatan Guntur Kabupaten Demak)

ULAMA DAN GURU NGAJI SEBAGAI PRIORITAS UTAMA PENERIMA ZAKAT FITRAH (Studi Kasus di Desa Gaji Kecamatan Guntur Kabupaten Demak) ULAMA DAN GURU NGAJI SEBAGAI PRIORITAS UTAMA PENERIMA ZAKAT FITRAH (Studi Kasus di Desa Gaji Kecamatan Guntur Kabupaten Demak) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah di banyak negara,

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah di banyak negara, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah di banyak negara, termasuk negara maju seperti Amerika Serikat (AS) sekalipun. Ternyata tercatat 15 juta tenaga kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zakat secara demografik dan kultural, sebenarnya memiliki potensi. yang layak dikembangkan menjadi salah satu instrumen pemerataan

BAB I PENDAHULUAN. Zakat secara demografik dan kultural, sebenarnya memiliki potensi. yang layak dikembangkan menjadi salah satu instrumen pemerataan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat secara demografik dan kultural, sebenarnya memiliki potensi yang layak dikembangkan menjadi salah satu instrumen pemerataan pendapatan khususnya masyarakat

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 13 Tahun 2011 Tentang HUKUM ZAKAT ATAS HARTA HARAM

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 13 Tahun 2011 Tentang HUKUM ZAKAT ATAS HARTA HARAM FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 13 Tahun 2011 Tentang HUKUM ZAKAT ATAS HARTA HARAM Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa seiring dengan pesatnya sosialisasi kewajiban

Lebih terperinci

Ji a>lah menurut masyarakat Desa Ngrandulor Kecamatan Peterongan

Ji a>lah menurut masyarakat Desa Ngrandulor Kecamatan Peterongan BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN JI A>LAH DAN PANDANGAN PENDUDUK DI DESA NGRANDULOR KECAMATAN PETERONGAN KABUPATEN JOMBANG A. Analisis Pelaksanaan Ji a>lah dan pandangan penduduk di Desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waris, dalam konteks hukum Islam, dibagi ke dalam tiga golongan yakni: 3

BAB I PENDAHULUAN. waris, dalam konteks hukum Islam, dibagi ke dalam tiga golongan yakni: 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Waris merupakan salah satu kajian dalam Islam yang dikaji secara khusus dalam lingkup fiqh mawaris. 1 Pengkhususan pengkajian dalam hukum Islam secara tidak langsung

Lebih terperinci

ANALISIS KASUS Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Bidang Keagamaan (Perhitungan Zakat)

ANALISIS KASUS Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Bidang Keagamaan (Perhitungan Zakat) ANALISIS KASUS Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Bidang Keagamaan (Perhitungan Zakat) Dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Oleh : Nama : Riksa

Lebih terperinci